Pengertian Kebudayaan Menurut Ilmu Antropologi


 Budaya


Pengertian Kebudayaan Menurut Ilmu Antropologi adalah keseluruhan Sistem gagasan, Tindakan, dan Tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan manusia.

Budaya (/ ˈkʌltʃər /, dari kultura Latin yang berasal dari colere, yang berarti "mengolah,") adalah perilaku sosial dan norma-norma yang ditemukan dalam masyarakat manusia. Budaya dianggap sebagai konsep sentral dalam antropologi, yang mencakup berbagai fenomena yang ditularkan melalui pembelajaran sosial dalam masyarakat manusia. Beberapa aspek perilaku manusia, praktik sosial seperti budaya [klarifikasi diperlukan], bentuk ekspresif seperti seni, musik, tari, ritual, agama, dan teknologi seperti penggunaan alat, memasak, tempat tinggal, dan pakaian dikatakan universal budaya, ditemukan di semua masyarakat manusia. Konsep budaya material meliputi ekspresi fisik budaya, seperti teknologi, arsitektur dan seni, sedangkan aspek immaterial budaya seperti prinsip organisasi sosial (termasuk praktik organisasi politik dan lembaga sosial), mitologi, filsafat, sastra (keduanya tertulis dan lisan), dan sains merupakan warisan budaya takbenda dari masyarakat.
Dalam humaniora, satu rasa budaya sebagai atribut dari individu telah sejauh mana mereka telah mengolah tingkat kecanggihan tertentu dalam seni, sains, pendidikan, atau tata krama. Tingkat kecanggihan budaya juga terkadang terlihat untuk membedakan peradaban dari masyarakat yang kurang kompleks. Perspektif hierarkis tentang budaya semacam itu juga ditemukan dalam perbedaan berbasis kelas antara budaya tinggi elit sosial dan budaya rendah, budaya populer, atau budaya rakyat kelas bawah, yang dibedakan oleh akses berlapis modal budaya. Dalam bahasa sehari-hari, budaya sering digunakan untuk merujuk secara khusus pada penanda simbolik yang digunakan oleh kelompok etnis untuk membedakan diri mereka satu sama lain seperti modifikasi tubuh, pakaian atau perhiasan. Budaya massa mengacu pada bentuk-bentuk budaya konsumer yang diproduksi massal dan dimediasi massa yang muncul pada abad ke-20. Beberapa aliran filsafat, seperti Marxisme dan teori kritis, berpendapat bahwa budaya sering digunakan secara politis sebagai alat para elit untuk memanipulasi kelas bawah dan menciptakan kesadaran palsu, dan perspektif semacam itu lazim dalam disiplin ilmu budaya. Dalam ilmu sosial yang lebih luas, perspektif teoritis materialisme budaya menyatakan bahwa budaya simbol manusia muncul dari kondisi material kehidupan manusia, ketika manusia menciptakan kondisi untuk bertahan hidup secara fisik, dan bahwa basis budaya ditemukan dalam kecenderungan biologis yang berevolusi.
Ketika digunakan sebagai kata benda hitungan, "budaya" adalah seperangkat kebiasaan, tradisi, dan nilai-nilai masyarakat atau komunitas, seperti kelompok etnis atau bangsa. Budaya adalah seperangkat pengetahuan yang diperoleh dari waktu ke waktu. Dalam pengertian ini, multikulturalisme menghargai koeksistensi damai dan saling menghormati antara budaya berbeda yang menghuni planet yang sama. Terkadang "budaya" juga digunakan untuk menggambarkan praktik tertentu dalam subkelompok masyarakat, subkultur (mis. "Budaya bro"), atau budaya tandingan. Dalam antropologi budaya, ideologi dan sikap analitis dari relativisme budaya menyatakan bahwa budaya tidak dapat dengan mudah dinilai atau dievaluasi secara obyektif karena evaluasi apa pun selalu berada di dalam sistem nilai budaya tertentu.



 Lihat Juga


Download ebook Vulkanisme
Sistem Sirkum Australia dan Busur tepi asia
Tipe Letusan Gunung Berapi 


Catatan penulis: Sekian posting kali ini dan terima kasih telah mengunjungi blog ini. Mohon lakukan cek ulang bila ingin menggunakan konten dari blog ini untuk menghindari dari kesalahan. Bila menemukan hal yang salah, ingin mengoreksi, ataupun ingin sekadar memberikan pesan maupun saran, jangan segan untuk meninggalkan comment. Post-post di blog ini berasal dari berbagai sumber dari mulai catatan pribadi, tugas, pekerjaan rumah, hingga ujian penulis dari sejak smp, sma, hingga perguruan tinggi sehingga tidak luput dari kesalahan. Namun, hal tersebut tidak berarti menjadikan semua konten tidak dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa konten memang ada yang bersumber dari website bahkan blog lain, tetapi banyak juga yang bersumber langsung dari buku dan jurnal. Untuk konten yang bersumber langsung dari buku dan jurnal, penulis selalu berusaha untuk mencantumkan sumber. Di saat waktu luang, penulis akan berusaha untuk meng-update serta meningkatkan kualitas konten. Sekali lagi terima kasih telah mengunjungi blog ini, semoga konten-konten yang ada dapat membantu dan menambah pengetahuan(DKW).

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages