Tindakan represif; yaitu suatu tindakan aktif yang dilakukan
pihak berwajib pada saat penyimpangan sosial terjadi agar
penyimpangan yang sedang terjadi dapat dihentikan.
Contohnya guru memberi hukuman kepada siswa yang
terlambat dan tidak tertib di sekolah. Hukuman ini dimaksud-
kan agar tindakan penyimpangan siswa tidak berulang lagi.
Contoh kasus:
Di Subang Polisi Tilang Peanggar Lalin Dengan Hukuman Nyanyi
Subang, HanTer - Polda di seluruh Indonesia sejak beberapa hari lalu, gelar operasi simpatik, dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran warga agar tertib lalulintas (lalin). Operasi akan berakhir 21 April, mendatang.
"Selain melakukan pendekatan represif kita juga melakukan pendekatan preventif," kata Iptu Oyonk, KBO Lantas Polres Subang, yang ditemui wartawan saat gelar operasi simpatik di Jalan Raya Subang, Jawa Barat, Jumat (3/4/2015).
Terkait pendekat preventif atau pendekatan sosial sebelum terjadi pelanggaran lalin jajaran melakukan hukuman menyanyi kepada pelanggar tertib lalulintas.
"Bila yang melakukan pelanggaran lalulintasnya pelajar kita hanya memberikan hukuman menyanyi," jelas Oyonk.
Pengamatan dua pelajar putri sekolah menengah atas yang kedapatan berboncengan sepeda motor tanpa mengenakan helm di tilang polisi dengan menyuruhnya menyanyi.
Lagu yang diperintahkan adalah lagu Indonesia Raya, selain itu polisi juga meminta pelajar tersebut untuk menjawab sosial pancasila secara imla.
Lagi-lagi kedua pelajar putri yang dihukum, bisa menyelesaikan pertanyaan polisi dengan baik.
"Saya dihukum polisi karena naik motor nggak pakai helm," kata Ita, pelajar yang baru saja dihukum polisi.
Catatan penulis: Sekian posting kali ini dan terima kasih telah mengunjungi blog ini. Mohon lakukan cek ulang bila ingin menggunakan konten dari blog ini untuk menghindari dari kesalahan. Bila menemukan hal yang salah, ingin mengoreksi, ataupun ingin sekadar memberikan pesan maupun saran, jangan segan untuk meninggalkan comment. Post-post di blog ini berasal dari berbagai sumber dari mulai catatan pribadi, tugas, pekerjaan rumah, hingga ujian penulis dari sejak smp, sma, hingga perguruan tinggi sehingga tidak luput dari kesalahan. Namun, hal tersebut tidak berarti menjadikan semua konten tidak dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa konten memang ada yang bersumber dari website bahkan blog lain, tetapi banyak juga yang bersumber langsung dari buku dan jurnal. Untuk konten yang bersumber langsung dari buku dan jurnal, penulis selalu berusaha untuk mencantumkan sumber. Di saat waktu luang, penulis akan berusaha untuk meng-update serta meningkatkan kualitas konten. Sekali lagi terima kasih telah mengunjungi blog ini, semoga konten-konten yang ada dapat membantu dan menambah pengetahuan(DKW).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar