Tatanama Kimia Organik IUPAC
Untuk memberikan nama pada suatu senyawa kimia organik diperlukan beberapa tahap. Tahapan-tahapan nya adalah sebagai berikut.
1. Penentuan gugus Induk
Gugus induk adalah gugus fungsional paling reaktif dalam suatu senyawa yang menjadikan gugus lain menjadi gugus samping. Oleh karenanya kemampuan identifikasi gugus fungsional sangat diperlukan, terutama dalam mengurutkan keraktivitasan. Urutan kereaktivitasan suatu gugus fungsional adalah sebagai berikut.
Prioritas
|
Gugus fungsional
|
Formula
|
Prefix
|
Suffix
| |
Nama gugus samping
|
Nama gugus induk
| ||||
1
|
Kation
|
-onio-
|
-onium
| ||
mis. Ammonium
|
NH4+
|
ammonio-
|
-ammonium
| ||
2
|
Asam Karboksilat
|
R–COOH
|
carboxy-
|
-oic acid
| |
R–COSH
|
sulfanylcarbonyl-
|
-thioic S-acid
| |||
Carbothioic S-acids
|
R–COSeH
|
selanylcarbonyl-
|
-selenoic Se-acid
| ||
Carboselenoic Se-acids
|
R–SO3H
|
sulfo-
|
-sulfonic acid
| ||
Sulfonic acids
|
R–SO2H
|
sulfino-
|
-sulfinic acid
| ||
Sulfinic acids
| |||||
3
|
Turunan Asam Karboksilat
| ||||
Esters
|
R–COOR
|
R-oxycarbonyl-
|
-R-oate
| ||
Acyl halides
|
R–COX
|
halocarbonyl-
|
-oyl halide
| ||
Amides
|
R–CONH2
|
carbamoyl-
|
-amide
| ||
Imides
|
R–CON=C<
|
-imido-
|
-imide
| ||
Amidines
|
R–C(=NH)NH2
|
amidino-
|
-amidine
| ||
4
|
Nitriles
|
R–CN
|
cyano-
|
-nitrile
| |
Isocyanides
|
R–NC
|
isocyano-
|
isocyanide
| ||
5
|
Aldehid
|
R–CHO
|
formyl-
|
-al
| |
Thioaldehydes
|
R–CHS
|
thioformyl-
|
-thial
| ||
6
|
Keton
|
R=O
|
oxo-
|
-one
| |
R=S
|
sulfanylidene-
|
-thione
| |||
R=Se
|
selanylidene-
|
-selone
| |||
Tellones
|
R=Te
|
tellanylidene-
|
-tellone
| ||
7
|
Alkohol
|
R–OH
|
hydroxy-
|
-ol
| |
Thiols
|
R–SH
|
sulfanyl-
|
-thiol
| ||
Selenols
|
R–SeH
|
selanyl-
|
-selenol
| ||
Tellurols
|
R–TeH
|
tellanyl-
|
-tellurol
| ||
8
|
Hidroperoksida
| ||||
Peroxols
|
R-OOH
|
hydroperoxy-
|
-peroxol
| ||
Thioperoxols (Sulfenic acid)
|
R-SOH
|
hydroxysulfanyl-
|
-SO-thioperoxol
| ||
Dithioperoxols
|
R-SSH
|
disulfanyl-
|
-dithioperoxol
| ||
9
|
Amina
|
R–NH2
|
amino-
|
-amine
| |
Imines
|
R=NH
|
imino-
|
-imine
| ||
Hydrazines
|
R–NHNH2
|
hydrazino-
|
-hydrazine
| ||
10
|
Halida
|
R-X
|
Bromo-,Flouro-,Iodo-,
|
2. Penentuan rantai karbon utama
Untuk menentukan rantai karbon pertama ada beberapa syarat yaitu:
a. Harus mengandung jumlah gugus fungsional paling banyak(Seperti gugus alkohol, keton, kaboksil dan lainnya).
b. Harus memiliki ikatan rangkap terbanyak.
c. Terdapat ikatan tunggal terbanyak.
d. Rantai karbon terpanjang.
3. Penomoran rantai karbon rantai utama dimulai dari salah satu ujung dengan prioritas:
a. Melewati gugus fungsional paling reaktif (gugus induk) terdekat.
b. Gugus samping dan/atau cabang terbanyak dengan lokasi terdekat.
4. Penamaan dimulai dengan
a. mengurutkan cabang secara alfabetis.
b. Dilanjutkan dengan penamaan gugus fungsional utama.
Contoh:
Beri nama senyawa berikut:
1. Pada kasus senyawa ini, hal yang pertama kali harus dilakukan ada lah mengidentifikasi semua gugus fungsional yang ada(Gunakan tabel).
2. Pada senyawa tersebut diketahui bahwa terdapat gugus aldehid, alkohol serta alkil. Dari gugus gugus tersebut juga diketahui bahwa gugus aldehid lah yang paling reaktif sehingga menjadi gugus induk (Main Functional Group) pada senyawa ini. Akibatnya penomoran awal harus dekat dengan gugus aldehid.
3. Setelah melakukan penomoran dan identifikasi gugus yang ada, penamaan dapat dimulai.
a. 5-Hydroxy (Prefix alkohol)
b. 2-Methyl
c. Hexan-1-al, Hexan dari 6 karbon rantai utama, dan 1-al dari suffix aldehid. Karena gugus fungsional terletak pada atom karbon nomor 1, penulisan cukup ditulis Hexanal.
4. Nama akhir dari senyawa ini adalah 5-Hydroxy-2Methylhexanal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar